Musik Ska di Indonesia, Tipe X Ketika Pecundang Kini Jadi Pemenang

Musik Ska masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990 di saat gelombang ketiga menguasai industri musik Amerika Serikat.

Seiring situasi bangsa pada saat itu, segala bentuk trend dari amerika Serkan memang mudah menembuh pasar Industri termasuk Cisa-kisah heroik seperti Rambo, begitu juga dengan musik Ska. Selang beberapa lama musik asal Jamaica itu di putar di Televisi dan Radiodi Jakarta. Tercatat Salah satu band yang pertama memainkan musik SKa adalah kaset SKA.

Band ska asal pejaten Jakarta Selatan ini, membawakan musik Ska yang memasukan unsur PUNK, yang pada akhirnya disebut dengan SKA PUNK. Namun sayangnya band ini tidak sempat merilis karyanya dalam bentuk album meskipun sempat tampil di Televisi memainkan musik Ska.

Kemudian di tahun 1995 dengan begitu cepat, virus musik ska terus mewabah, kita mengenal band-band Ska seperti Noin Bullet, Artificial life, Es Coret, Skalie, Shaggy dog, Tipex , Jun Fan Gung fu, AlaSKAQ dan masih banyak lagi yang lainnya bak seperti jamur di musim hujan. Di tahun itu musik Ska mejadi euforia baru dan semakin tinggi kejayaannya, hampir setiap minggu Gelanggang Olahraga (GOR) di Jakarta dan kota besar lainnya dipenuhi event musik Ska.

Atribut Ska seperti koper mini, bretel, baju Hawai dań topi pet sangat laris dipasaran karena euforia musik ska yang sudah tidak terbendung hingga tahun 1999.

Bens Leo pernah mengatakan, musik ini hanya akan bertahan hingga akhir tahun 2000-an, selebihnya hanya akan menjadi nostalgia saja.

Dalam waktu yang bersamaan di tahun 1995, terbentuklah band Ska asal penjaringan, Jakarta Utara, dengan nama Tipe-X. Bertajuk band SKA Phobia, band ini menjadi band ska paling ngetop melalui lagu genit tabun 1999. Seakan tidak ingin ketinggalan euforia musik SKA, album ska klinik pun dirilis, pecinta musik Ska jadi mengenal band-band seperti Jet Coaster, Why Not, Rolling Dor, Bom Bom Car dan masih banvak lagi.

Disusul band Ska lainnya yang muncul melalui jalur major label, seperti permen dengan lagunya ngomongin gosip. Dan pada masa itu, satu-satunya band yang di musuhi oleh komunitas musik Ska adalah Tipe-X, band ini disebut pecundang, kampungan bahkan kerap dilempari botol air mineral saat naik ke atas panggung.

Momen-momen tersebut diceritakan dalam buku berjudul 1999 Ketika Pecundang jadi Pemenang.

Buku tersebut mempunyai arti bahwa tahun 1999 adalah tonggak awal keberhasilan Tipe-X di belantika musik Indonesia.

Dengan jargon “Ketika Pecundang Jadi Pemenang”, Tipe-X berharap bisa menginspirasi mereka yang serins di bident musik agar tidak mudah menyerah dalam mengejar impian dan musik Ska akan usai di akhir tanin 2000-an maman menjadi kenyataaan, namun Tipe X tetap menjadi band Ska yang eksis.

Ternyata Tresno dkk terus menjadi pemenang sampai hari ini. ***